Anggota KAN BSN Pastikan Aman, Gunakan Galon Polikarbonat

Anggota Council Komite Akreditasi Nasional (KAN) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Arief Safari mengatakan bahwa penggunaan galon guna ulang masih aman. Hal tersebut disampaikan menyusul munculnya isu sumir terkait paparan BPA ke galon berbahan polikarbonat. Jakarta, 19/08/2024. Dia menjelaskan terkait paparan BPA dari galon ke pangan hingga ke tubuh manusia sebenarnya masih membutuhkan penelitian yang lebih komprehensif. @Eko/Jurnalkata.Net/JK/08/2024.

JURNALKATA.NET/ Jakarta. — Anggota Council Komite Akreditasi Nasional (KAN) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Arief Safari mengatakan bahwa penggunaan galon guna ulang masih aman. Hal tersebut disampaikan menyusul munculnya isu sumir terkait paparan BPA ke galon berbahan polikarbonat.

Dia menjelaskan terkait paparan BPA dari galon ke pangan hingga ke tubuh manusia sebenarnya masih membutuhkan penelitian yang lebih komprehensif. Hal ini mengingat bukan hanya galon guna ulang yang menggunakan BPA tetapi kemasan pangan lainnya, Ujar Arief Safari, di Jakarta, 18/08/2024.

“Selama ini saya pakai berpuluh-puluh tahun ya aman-aman saja tidak ada masalah,” kata Arief Safari di Jakarta.

“Arief mengungkapkan, penelitian dilakukan guna mengukur sekaligus memberikan informasi akurat kemasan pangan mana yang memberikan paparan BPA ke tubuh lebih banyak. Menurutnya, tidak adil apabila hanya AMDK saja yang dikambing hitamkan memberikan paparan BPA ke tubuh padahal ada banyak kemasan lain yang juga menggunakan senyawa serupa.

Dia mengatakan bahwa penelitian yang komprehensif juga akan memberikan rasa aman bagi masyarakat dari informasi yang beredar di ruang publik terkait paparan BPA. Dia menambahkan, kebenaran informasi juga merupakan hak masyarakat yang diatur dalam UU perlindungan konsumen.

“Jadi nggak bisa diukur lewat satu item harus beberapa item. Kalau hanya hanya cuma satu kemasan saja orang kan ada dugaan ini jangan-jangan apa masalah persaingan bisnis saja,” katanya.

Arief mengungkapkan bahwa revisi ambang batas BPA yang diusulkan Badan Keamanan Pangan Eropa (EFSA) juga masih menuai pro dan kontra mengingat alasannya yang tidak jelas. Bahkan, Institut Federal untuk Penilaian Risiko di Jerman (BfR) telah menolak usulan EFSA tersebut.

“Lagipula paparan BPA juga akan dikeluarkan melalui urin jadi tidak semuanya terekspos ke dalam tubuh kita,” kata Arief lebih lanjut.

Berbagai regulasi di dunia dan Indonesia juga sudah menjamin keamanan pemakaian galon guna ulang, mulai dari BPOM hingga kementerian perindustrian. Artinya, galon tersebut sudah pasti aman digunakan dan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Dokter Carla Pramudita Susanto mengungkapkan bahwa ada beragam alasan yang telah ditinjau secara medis bahwa galon guna ulang aman digunakan. Faktor utama keamanan galon guna ulang adalah kemasan pangan tersebut sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Banyak pakar dan praktisi kesehatan juga telah membantah bahaya kandungan BPA dalam galon guna ulang yang disebut-sebut dapat menimbulkan penyakit tertentu. Hal tersebut disampaikan menyusul ada oknum yang dengan sengaja menyebar informasi keliru terkait BPA dan galon guna ulang demi kepentingan bisnis, ” Tukasnya.

@Eko/Jurnalkata.net/JK/08/2024.