JURNALKATA.NET/ Phnom Penh.- Lifter putri para angkat berat Shebrioni berhasil rebut dua medali emas untuk Kontingen Indonesia. Meski rebut emas dan pecahkan rekornya sendiri, Shebrioni merasa sedih kenang mendiang sang anak semata wayangnya.
“Alhamdulillah sekali bisa dapet dua emas ini. Saya persembahkan emas ini untuk anak saya yang sudah meninggal,” ujar Monic sapaannya usai mengikuti tes doping di National Paralympic Committee (NPC) Hall, Phnom, Penh, Kamboja, Senin (5/6).
“Anak saya sudah meninggal karena getah beningnya sudah menjalar ke kaki, usianya 13 tahun, sudah banyak kenangan bersamanya. Tapi ya mungkin sudah takdirnya,” tambah lifter kelahiran 18 Februari 1992 ini.
Sebelumnya, Monic yang turun di kelas 67 kg putri tampil memukau mengungguli lawan-lawannya dengan best liftnya di 105 kg dan total angkatan atau total lift 308 kg untuk emas di genggaman.
Sementara, medali perak berhasil diraih atlet Malaysia Ahmad (94-184) kg , medali perunggu diraih Vietnam Tran Thi Chau (93-252). Shebri juga memecahkan rekor angkatan atas namanya sendiri, rekor sebelumnya adalah 103 kg.
“Alhamdulillah juga pecah rekor nama sendiri. Terakhir di APG Solo saya rekornya 103 kg dan disini pecah rekor jadi 105 kg,” tutur penyuka masakan Soto ini.
“Sebenarnya juga tangan ini juga masih nyut-nyutan sakit karena jatuh dari kursi roda. Aku coba pakai kursi roda karena buat stamina sebenarnya bisa jalan tapi kemarin jatuh. Setelah ini semoga bisa ke Asian Para Games Hangzhou,” pungkasnya.
@Eko/Jurnalkata.Net/JK/06/2023.