JURNALKATA/ Padang. – Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan) Bambang mendorong peserta Temu Karya untuk menghasilkan produk pertanian yang memiliki daya saing di pasar ekspor.
Hal ini disampaikan Kabarantan saat memberi arahan dan membuka secara resmi Temu Karya pada Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani dan Nelayan Andalan ke XVI Tahun 2023, Minggu (11/06) di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Sumatera Barat, Padang.
“Rangkaian acara PENAS ini menjadi kesempatan bagi petani untuk berbagi ilmu, sharing, sehingga pada saatnya nanti kebaikan-kebaikan ini akan dapat dilakukan petani di seluruh Indonesia. Dengan demikian pertanian kita bisa lebih produktif, lebih efisien, sehingga kita mampu untuk menghasilkan produk produk pertanian yang lebih berdaya saing ekspor,” kata Bambang.
Menurutnya, produk pertanian tanah air tidak kalah kita dengan Vietnam, Thailand, karena memalukan jika kita kalah dari mereka.
Masih menurutnya, secara khusus ada tiga tujuan dari pelaksanaan kegiatan Temu Karya ini, yaitu menjadi ajang silahturahmi, memperkuat koordinasi dan jejaring kerja serta menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan, pengalaman dan inovasi dalam pengembangan pertanian, perikanan dan kehutanan bagi petani, nelayan dan penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan dari seluruh Indonesia.
Sekretaris Badan Karantina Pertanian, Wisnu Haryana selaku Ketua II Seksi Temu Karya melaporkan dari 38 Provinsi, terdaftar 24 Provinsi yang lolos seleksi pendaftaran pada Temu Karya kali ini.
“Karya yang akan dipertandingkan dari berbagai tema mulai dari budidaya, pengolahan hingga pemasaran hasil semua komoditas pertanian, perikanan maupun kehutanan. Ada juga inovasi peciptaan alat-alat pertanian, perikanan dan kehutanan serta penanganan pengelolaan sumberdaya lahan dan air,” papar Wisnu.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat, Meldi Mahyedi menyampaikan apresiasinya pada perhelatan akbar petani nelayan dan para penyuluh dari seluruh Indonesia yang dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat.
“Penyelenggaraan PENAS ini memberikan manfaat bagi perputaran ekonomi di Sumbar. Bahkan banyak cerita di media sosial yang ikut merasakan manfaat positif dari event PENAS ini, misalnya ada yang cerita menjual payung 200 pcs langsung habis dalam sehari, padahal produknya tidak berhubungan dengan pertanian,” kata Meldi.
Diakhir sambutannya, Bambang menyampaikan tugas strategis yang diberikan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) kepadanya untuk mengawal dan menjadi akselelator ekspor.
“Kita perlu secara masif dan kolaboratif mendorong pencapaian target ekspor. Dari data BPs secara nasional ekspor kita naik, kalau yang tahun 2019 kita baru Rp. 390 triliun, tahun 2022 sudah Rp. 658,2 triliun dan target kita tahun 2024 bisa Insya Allah di atas Rp. 1.000 triliun, tutup Bambang.
@Eko /Jurnalkata/JK/06/2023.